BABELINFONEWS.COM, PANGKALPINANG – Di usia kepemimpinannya yang masih muda sebagai Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin—yang akrab disapa Prof. Udin—menyimpan satu mimpi sederhana namun penuh makna: melayani orang tua dengan hati.
Kini, mimpi itu mulai terwujud melalui pembangunan Gedung Geriatri di RSUD Depati Hamzah, sebuah fasilitas kesehatan khusus bagi masyarakat lanjut usia (lansia) di Kota Pangkalpinang.
“Saya ingin orang tua kita mendapat pelayanan yang terbaik,” tutur Prof. Udin dengan nada penuh empati saat berbincang santai bersama sejumlah wartawan yang tergabung dalam Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (1/11/2025) malam.
Ia menambahkan, ruang khusus tersebut akan memberikan suasana yang lebih nyaman bagi para lansia.
“Dengan adanya ruang ini, para lansia tidak lagi bercampur dengan pasien umum. Mereka berhak mendapatkan suasana yang nyaman, sejuk, bersih, dan pelayanan yang humanis,” imbuhnya.
Ruang Geriatri tersebut dibangun di lantai dua gedung lama RSUD Depati Hamzah, bersebelahan dengan gedung baru rumah sakit. Di sana, para lansia yang umumnya datang dengan keluhan kronis akan mendapatkan pelayanan terpadu dari dokter, perawat, terapis, hingga ahli gizi.
Prof. Udin menyebut pembangunan ruang ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja pemerintahannya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Direktur RSUD Depati Hamzah, dr. Della Rianadita, beserta timnya yang cepat merespons ide tersebut.
“Program ini sudah lama saya impikan. Alhamdulillah, berkat kerja cepat Ibu dr. Della dan jajaran RSUD, insya Allah ruang Geriatri ini segera bisa digunakan,” ujar Prof. Udin penuh semangat.
Gedung Geriatri bukan sekadar ruang rawat, melainkan simbol penghormatan terhadap para sesepuh yang telah berjasa bagi kota ini. Fasilitasnya dirancang ramah lansia: dilengkapi pegangan tangan di sepanjang dinding, kamar mandi dengan desain aman, serta jalur kursi roda yang lapang.
“Geriatri bukan cuma soal obat. Ini tentang bagaimana para lansia bisa tetap mandiri, bahagia, dan merasa dihargai,” jelasnya.
Selain Gedung Geriatri, Prof. Udin juga memperkenalkan program Mobil Sehat, layanan kesehatan keliling yang akan mendatangi rumah para lansia dengan kondisi berat atau kesulitan datang ke fasilitas kesehatan.
Mobil ini dilengkapi tenaga medis, perawat, dan peralatan medis dasar.
“Kami sudah siapkan satu unit, dan akan menambah satu lagi agar pelayanan lebih maksimal,” kata Prof. Udin.
Sasaran utamanya adalah lansia dengan penyakit kronis yang sudah terdata oleh pemerintah kota.
“Kalau biasanya mereka harus datang ke rumah sakit, kini cukup di rumah. Dokter dan perawat yang datang ke mereka,” tambahnya.
Bagi Prof. Udin, kebijakan semacam ini bukan sekadar janji politik, melainkan panggilan nurani. Ia meyakini, melayani orang tua adalah bentuk balas budi dan rasa hormat terhadap generasi yang telah lebih dulu berjuang membangun kota.
“Saya selalu bilang ke jajaran saya, kita ini ada karena doa orang tua. Maka sudah sepatutnya kita melayani mereka dengan sepenuh hati,” ucapnya.
Dalam pandangan Prof. Udin, kemajuan sebuah kota tidak hanya diukur dari infrastruktur megah, tetapi juga dari cara pemerintah memperlakukan warganya yang paling rentan.
Gedung Geriatri dan Mobil Sehat menjadi simbol pelayanan publik yang humanis dan berkeadilan, serta bukti nyata bahwa kesejahteraan sosial adalah bagian dari pembangunan.
“Layanan kesehatan yang baik harus berbanding lurus dengan kualitas hidup masyarakat. Itu yang ingin saya wujudkan di Pangkalpinang,” ujarnya sambil tersenyum.
Dan di tengah hiruk-pikuk geliat pembangunan kota yang terus berbenah, langkah kecil Prof. Udin ini mungkin tampak sederhana. Namun bagi para orang tua yang kelak tersenyum di ruang perawatan Geriatri, atau yang merasa diperhatikan saat Mobil Sehat datang mengetuk pintu rumah mereka, itulah kasih nyata seorang pemimpin kepada rakyatnya.










