BABELINFONEWS.COM – Ketidaksabaran menunggu hasil penyelidikan kepolisian membuat Amy, kakak korban pelecehan payudara di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengambil langkah ekstrem: memburu pelaku sendiri dengan bantuan pemburu bayaran.
> “Aku bakalan bikin bounty hunter. Aku akan tangkap pelakunya sendiri,”
tegas Amy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/6/2025). Dikutip dari Kompas.com
Indentitas Pelaku di Tangan Warganet, Amy mengaku telah mengantongi nama dan foto terduga pelaku berkat “keroyokan” warganet di platform X (dulu Twitter). Seorang netizen yang mengaku tetangga pelaku menyebut rumah pria itu kini kosong karena ia kabur tak lama setelah unggahan viral.
> “Ada netizen datang ke rumahnya. Info terakhir, pelaku sudah kabur. Rumahnya kosong,”ungkap Amy.
Temuan itu sudah ia serahkan ke penyidik Polres Metro Jakarta Selatan. Meski begitu, polisi meminta waktu tambahan karena lokasi pelaku belum terdeteksi.
Menanti Polisi, Siapkan Jaringan Ojol, Amy mengatakan akan memberi tenggat dua minggu kepada aparat. Jika pelaku belum ditangkap, ia berencana menebar identitas terduga lewat berbagai kanal media sosial maupun grup komunitas.
Selain menggandeng penyelidik swasta, Amy mengklaim telah menerima tawaran dukungan dari sejumlah pengemudi ojek online (ojol) yang bersedia menyebarkan informasi ke rekan-rekan mereka di lapangan.
Bukan Kali Pertama? Menurut informasi tetangga, pelaku diduga pernah melakukan tindakan serupa namun kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Kali ini, Amy bersikukuh menempuh jalur hukum agar pelaku jera.
> “Dia masih bisa tidur nyenyak di luar sana, sedangkan adikku hidup dalam ketakutan,”tutur Amy.
Kronologi Singkat – 21 Mei 2025: Korban diserang di depan indekosnya, Lebak Bulus. Pelaku berpura-pura menanyakan arah, lalu meraba payudara korban dan kabur dengan motor.
– 23 Mei 2025: Korban melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan—laporan tercatat di LP/B/1800/V/2025/SPKT.
– 3 Juni 2025: Amy mengumumkan rencana menggunakan bounty hunter jika pelaku belum tertangkap.
Sejak insiden, korban mengalami trauma mendalam dan belum berani kembali ke indekos; ia kerap menginap di rumah teman untuk merasa aman.
Harapan Amy berharap publik tetap waspada dan segera melapor bila melihat pelaku. Ia juga meminta polisi memprioritaskan kasus ini untuk mencegah jatuhnya korban lain.
> “Utamakan keamanan korban dan tangkap pelaku secepatnya,”pungkas Amy.
Kasus ini menjadi sorotan luas di media sosial, sekaligus menggarisbawahi pentingnya respons cepat aparat dan kolaborsi masyarakat dalam mengusut kejahatan seksual.
Sumber : Kompas.com